Titi Mardiati
Bacaan: Lukas 4: 31 – 37
Sebagaimana yang telah ditentukan oleh pimpinan
PA saya mendapat jatah untuk membahas Nash yang diambil dari Lukas 4: 31 –
37. Dari ketujuh ayat tersebut saya
ingin mengkhususkan untuk meninjau dua ayat, yaitu ayat 33 dan 34. Kedua ayat
tersebut berbunyi:
33. Di dalam rumah ibadat itu ada
seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
34. "Hai Engkau, Yesus orang
Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku
tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Khususnya dari ayat 34 nampak bahwa setan sebetulnya
juga percaya bahwa Yesus adalah Kudus yang berasal dari Allah. Kepercayaan
setan tersebut bukan sebuah cemoohan atau sebuah kebetulan. Saya yakin bahwa
setan-setan juga percaya bahwa Yesus adalah Yang Kudus Anak Allah. Hal ini dikuatkan
dari peristiwa lain, yang masih berhubungan dengan setan, sebagaimana yang
termuat dalam Lukas 8: 26 – 28 yang demikian FirmanNya:
26. Lalu mendaratlah
Yesus dan murid-muridnya ditanah orang Gerasa yang terletak diseberang Galilea.
27. Setelah Yesus naik
kedarat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu
dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal
dalam rumah, tetapi dalam pekuburan.
28. Ketika ia melihat
Yesus, ia berteriak, lalu tersungkur dihadapanNya dan berkata dengan suara
keras: “Apa urusanMu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Maha Tinggi? Aku
memohon kepadaMu, supaya engkau jangan menyiksa aku.
Dari ayat 28 tersebut nampak bahwa setan percaya
bahwa Yesus adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi.
Saya mengatakan bahwa dalam kedua ayat tersebut
setan bukan mengolok-olok atau asal ngomong, tetapi betul-betul percaya bahwa
Yesus adalah Yang Kudus berasal dari Allah dan Yesus sebagai Anak Allah Yang
Maha Tinggi, karena mereka dalam keadaan ketakutan berhadapan dengan Yesus.
Kalau mereka tidak percaya dengan bersungguh-sungguh, pasti mereka tidak akan
ketakutan, bahkan akan mengolok-olok Yesus sebagai pembohong, sedang bermimpi,
sok jagoan, dan sebagainya. Kenyataannya tidaklah demikian. Mereka betul-betul
ketakutan, dan yakin bahwa Yesus dapat membinasakan atau menyiksa mereka.
Pertanyaannya, apa bedanya setan dengan orang
Kristen yang juga percaya pada Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah, sebagai
Anak Allah Yang Maha Tinggi? Kalau orang Kristen yang percaya pada Tuhan Yesus
mendapatkan pembenaran dan keselamatan secara cuma-cuma, apakah setan juga
mendapatkan pembenaran dan keselamatan sebagaimana orang Kristen?
Setan memang percaya dan yakin bahwa Tuhan Yesus
adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Kudus dari Allah, tetapi mereka
hanya percaya tanpa kesediaan mentaatinya. Sementara orang Kristen tidak hanya
percaya yang dibuktikan dengan pembabtisan, tetapi juga mentaatinya.
Tuhan Yesus sendiri berfirman, bahwa mereka yang
percaya, yang berteriak-teriak Tuhan-Tuhan, belum tentu akan masuk kedalam
kerajaan surga. Hal ini dapat kita baca dari Matius 7: 21 – 23 yang demikian
bunyi FirmanNya:
21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!"
Dari Matius 7: 21 – 23 tersebut nampak bahwa mereka
yang berteriak-teriak Tuhan-Tuhan dan yang dengan berkobar-kobar berkhotbah
dalam nama Yesus dan melakukan mujizat dalam nama Yesus tetapi yang tidak
melaksanakan kehendak Bapa yang di surga, tidak memiliki tempat di surga.
Bahkan Tuhan Yesus sendiri akan mengatakan: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku,
kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Dari sini nampak
jelas perbedaan antara orang Kristen dengan setan yang sama-sama percaya bahwa
Yesus adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Kudus. Perbedaannya adalah
bahwa setan yang percaya tidak bersedia taat kepada Tuhan dan melaksanakan
kehendak Bapa yang disurga, sementara orang Kristen tidak sekedar percaya,
tidak sekedar di baptis sebagai bukti percayanya, tetapi yang terus menerus,
dari hari kehari, selalu berusaha untuk semaksimal mungkin mentaati kehendak
dan perintah Tuhan dalam kehidupan kesehariannya.
Di upload atas ijin penulias